-->

Monday 25 July 2011

: Ayatul Kursiy :


Berbicara tentang satu ayat yang mulia...... kelikkelik READ MORE .


“Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya). Yang tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya. Yang Mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya). Luasnya Kursi Allah (ilmuNya dan kekuasaanNya) meliputi langit dan bumi dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan Dialah Yang Maha Tinggi (darjat kemuliaanNya), lagi Maha Besar (kekuasaanNya).”

Ayat 255 surah al-Baqarah disebut ayat Kursi kerana dalam ayat tersebut terdapat kata “kursi Allah” yang meliputi langit dan bumi. Kata “kursi” membawa erti: takhta, singgahsana, tempat duduk, kekuasaan, pengetahuan, dan simbol authoriti.

Itulah sebabnya ayat itu di sebut “ayat Kursi” yang melambangkan kekuasaan Allah s.w.t yang meliputi langit dan bumi. Ayat ini sepanjang zaman telah menghidupkan suasana keagamaan umat Islam dari semasa ke semasa. Ayat Kursi begitu popular hingga kaligrafi ayat ini sering terdapat di rumah kaum Muslim.

Ayat Kursi dinilai sebagai salah satu ayat yang termulia dalam al-Quran kerana di dalamnya terdapat 17 kata yang menunjuk kepada Allah s.w.t daripada 50 kata yang terdapat di dalamnya. Apabila dihayati, 17 kata yang menunjukan nama Allah itu akan memberi kekuatan batin pembacanya.

Terdapat ulama yang mengatakan bahawa 50 kata adalah lambang 50 kali solat yang pernah diwajibkan Allah kepada Muhammad ketika mikraj dan 50 kali itu diringankan menjadi 5 kali dengan 17 rakaat sehari semalam. Di sisi lain, perjalanan menuju Allah ditempuh oleh malaikat dalam 50 tahun menurut perhitungan manusia.
Ayat Kursi lebih agung jika dibandingkan dengan ayat-ayat lain. Dalam ayat Kursi terdapat sejumlah nama dan sifat Allah s.w.t yang melebihi ayat-ayat lain. Intipati nama dan sifat Allah s.w.t yang berjumlah 99 itu diungkapkan dalam satu ayat hanya pada ayat Kursi.

Antara terjemahan maksud ayat kursi tersebut ialah: “Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (al-Baqarah: 255)

Dalam satu kisah disebutkan bahawa ketika para sahabat sedang bertukar fikiran tentang ayat-ayat yang paling mulia, Ali berkata kepada mereka, “Bagaimana pandangan kamu tentang ayat Kursi?” Ali kemudian berkata, “Rasulullah s.a.w berkata kepadaku, “Hai Ali, penghulu sekalian manusia ialah Adam, penghulu bangsa Arab ialah Muhammad tanpa rasa sombong, kalam yang terbaik ialah al-Quran, penghulu Al-Quran ialah al-Baqarah dan penghulu al-Baqarah adalah ayat Kursi.”

Terdapat beberapa hadis yang menjelaskan keutamaan ayat Kursi, misalnya yang diriwayatkan Ali bin Abi Talib. Hadis itu berbunyi: “Tidak dibaca ayat ini (ayat Kursi) dalam sebuah rumah kecuali syaitan-syaitan lari meninggalkannya selama 30 hari, dan tukang sihir laki-laki dan wanita tidak akan memasukinya selama 40 hari.” Ali juga menceritakan bahawa ia pernah mendengar Nabi s.aw berkhutbah di atas mimbar dan berkata: “… dan barangsiapa yang membacanya pada saat tidurnya, Allah akan mengamankannya, tetangganya, tetangga dari tetangganya dan rumah-rumah yang ada sekitarnya.” Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Mardawaih, Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud: “Barangsiapa yang membaca ayat Kursi setiap penghujung solat wajib, maka tidak ada yang mencegahnya masuk syurga kecuali kematian, dan tidak ditetapkan padanya kecuali sebagai siddiq (benar atau jujur) dan abid (tekun beribadah).”

Susunan RUWAIDAH ZAID

Diolah semula oleh : AquaCryztal97 . =) 
Dah pagi,, tido jomm.. assalamu 'alaikum wrt . 

" Maka nikmat TuhanMu yang manakah yang kamu dustakan? "

No comments:

Post a Comment

dah bace ? komen laa sepatah dua.. banyak2 patah pun takpe.. ^-^